BERSAHUR DI DUNIA BERBUKA DI SURGA
(Sebuah kisah nyata)
Suatu saat seorang Ustadz menceritakan bahwa di suatu Jum’at 2 tahun yang lalu, ia diundang untuk mengisi sebuah acara di London. Saat itu, di London lama waktu berpuasa adalah 20 jam.
Beliau sampai di tujuan setelah shalat Ashar, ia pun memasuki masjid. Tidak lama, ia pun memulai ceramahnya hingga mendekati waktu berbuka puasa (maghrib).
Setelah mengakhiri ceramahnya beberapa saat sebelum maghrib, ia menuju ke pojokan masjid dimana disana oleh panitia sudah disiapkan _“sufrah”_, sejenis alas makan dimana diatasnya sudah dipersiapkan beberapa makanan untuk berbuka.
Tepat didepannya, duduk seorang laki-laki. Jam menunjukkan pukul 20.59. Tinggal menunggu 60 detik lagi untuk berbuka.
Tiba-tiba dalam hitungan detik, laki-laki itu terjatuh kearah kanan, tergeletak.
Jamaah pun panik dan langsung mengambil tindakan. Ada yang mengecek nadi, memberi resusitasi dan tidakan-tindakan lain untuk menyadarkan laki-laki tersebut.
Adzan pun berkumandang.
Orang-orang pun berbuka puasa.
Ambulans sedang dalam perjalanan.
Ketika ambulans tiba, tim medis langsung mengecek keadaan laki-laki tersebut, dan mereka menyatakan ia telah meninggal dunia...
Allahu Akbar...!
Ustadz ini berkata pada semua yang hadir;
*Ada yang memohon kepada Allah agar bisa meninggal di Masjid*
*Ada yang bercita-cita bisa meninggal di hari Jumat*
*Ada pula yang berharap bisa meninggal saat berpuasa*
*Dan ada yang memohon pada-Nya dalam doa, agar ia dipanggil ke haribaan-Nya dibulan Mulia*
_Laki-laki ini, bukan hanya mendapatkan 1,2 atau 3 kelebihan itu._
_Tapi Allah malah memberikan ke-empat-empatnya..!"_
Allahu Akbar !..!"_
"Ia bersahur di dunia, tapi berbuka di surga..!"
"Sungguh sebuah kematian yang sangat indah..."
Ketika anggota keluarga almarhum datang, sang Ustadz diminta untuk menyampaikan kepadanya tentang apa yang terjadi.
Ustadz pun menyampaikannya sembari meneteskan air mata..
“Wahai saudaraku, tidak ada kematian yang seperti ini yang tidak sengaja._
Tolong beri tahu pada saya, apa rahasia laki-laki ini hingga Allah memberikan kemuliaan ini kepadanya.”
Saudaranya lalu menjawab,
"Almarhum ini, hatinya bersih. Ia tidak pernah memendam rasa sakit hati pada manusia manapun."_ jelasnya.
Tersedu dan menggigil rasanya jiwa ini.
Kisah ini memberikan kita
satu _i'tibar_ (pelajaran) yang sangat berharga:
Jangan simpan sakit hati, dengki dan dendam pada manusia
Biarkan itu jadi urusan Allah azza wa jalla saja
Bukankah setiap perbuatan, walaupun sebesar _zarrah_ (atom) akan ada balasannya dari Allah SWT.
Merdekakan diri kita dari sifat dendam
Agar kita bisa,
Bersahur di Dunia, Berbuka di Surga..
Semoga kita semua, keluarga kita, para orang tua kita, guru-guru kita, guru-gurunya guru kita, santri-santri kita, santri-santrinya santri kita, anak keturunan kita semua semoga senantiasa mendapatkan Rahmat dan Ridlo Allah SWT. barokah umurnya, sehat badannya, lancar rizqinya, dijadikan orang yang sholih sholihah bertaqwa kepada Allah SWT. sukses, bahagia, beruntung, mati dalam keadaan husnul hotimah serta selamat didunia maupun diakhirat kelak, Aamiin Ya Robbal 'Alamiin.
« Prev Post
Next Post »
Posting Komentar